Harga Saham Turun, Facebook Masih Tetap Potensial
Performa mengecewakan ditunjukkan Facebook di bursa saham. Harga sahamnya kian menurun, bahkan hingga 30% dari harga asalnya saat IPO (initial public offering), 18 Mei lalu.
Dalam penutupan bursa pada hari Senin (4/6), satu lembar saham Facebook dihargai sebesar US$26,90 atau turun dibandingkan harga penutupan pada Jumat (1/6) sebesar US$27,72. Bandingkan dengan harga awal yang sempat dipatok pada angka US$38.
Dengan pencapaian sejauh ini, situs CNN Money menyatakan bahwa IPO Facebook adalah salah satu penawaran saham perdana yang paling ditunggu-tunggu sekaligus paling mengecewakan sepanjang sejarah di bursa NASDAQ.
“Meskipun mengalami penurunan, harga saham Facebook masih dapat dikatakan dalam batasan yang wajar,” demikian komentar Iwan Rachmat (Senior Consultant ICT Indonesia, Frost & Sullivan). “Apa pun ekspektasi pasar, akan lebih bijak jika kita mengamati pergerakan harga saham Facebook dalam 6 bulan hingga 1 tahun ke depan,” imbuhnya.
Menurut Walter Price (co-manager Allianz RCM Technology Fund), harga penawaran awal saham Facebook dinilai terlalu tinggi. Baginya, jika harga saham Facebook telah mencapai angka US$20 (dengan total valuation US$55 miliar), barulah saham ini layak untuk dilirik para pialang. “Karena dalam tiga sampai empat tahun mendatang, Facebook berpeluang kembali ke valuation sebesar US$100 miliar [sehingga akan menguntungkan],” tuturnya.
Menurut Phil Harpur (Senior Research Manager ICT Australia, Frost & Sullivan), Facebook saat ini masih tertinggal dalam hal model bisnis periklanan yang merupakan sumber pendapatan terbesar jika dibandingkan dengan Google.
“Di sisi lain, belum matangnya model iklan online Facebook digabung dengan jangkauan global yang luas, memberikan mereka potensi yang besar untuk tumbuh dengan pertumbuhan pendapatan yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang panjang serta kemampuan untuk bersaing dengan Google dalam hal pendapatan iklan,” papar Harpur.
Sementara itu, Audrey William (Head of Research ICT Australia dan New Zealand, Frost & Sullivan) menyoroti kemungkinan timbulnya masalah privasi. Banyak pengguna Facebook yang mengeluhkan tentang pengaturan privasi beberapa tahun belakangan ini. Sebagai akibatnya, banyak pengguna yang kemudian meninggalkan Facebook.
“Jika kebijakan privasi tidak diperhatikan, permasalahan ini dapat mengarah pada pemblokiran total terhadap Facebook oleh pemerintah di sebuah negara dan berpotensi menghambat pertumbuhan dan pendapatan mereka,” tukas Audrey.
Info : http://www.infokomputer.com





0 Response to "Harga Saham Turun, Facebook Masih Tetap Potensial"
Posting Komentar
Mohon Di Komentar :D